Ini Cara Terbebas dari Tuberkulosis (TB)


Tuberkulosis atau populer dengan singkatan TB merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan akibat bakteri, yang dalam banyak kasus bersifat mematikan. Bagaimana cara mengatasinya?

"Bisolvon berperan memberantas penyakit TB di Indonesia. Dalam hal ini, karena salah satu gejala penyakit TB yang sering dijumpai adalah batuk terus menerus dan terdapatnya dahak (sputum). Bisolvon dengan kandungan bromheksin berperan sebagai senyawa mukolitik yang efektif mengencerkan dahak dan meredakan batuk," ujar Senior Brand Manager Bisolvon Dewi Isnaniar di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Tercatat, Indonesia, 2013 lalu mencapai 297 setiap 100.000 penduduk dengan kasus TB baru setiap tahunnya, atau mencapai 460.000 kasus. Total hingga tahun 2013 berkisar 800.000 sampai 900.000 kasus.

Tingginya angka penderita TB di Indonesia tersebut membuat Bisolvon, yang merupakan original produk Bromhexine hasil riset Boehringer Ingelheim Jerman dan sudah ada sejak 50 tahun di lebih dari 70 negara di seluruh dunia serta merupakan obat batuk nomor satu di kategori batuk berdahak tersebut menjadi peduli mendukung pemerintah dan masyarakat dalam memberantas TB di Indonesia melalui perhelatan World TB Day, hasil kerja sama dengan Divisi Pulmonologi RSCM.

Sebanyak 1.000 dokter juga menambah pengetahuan untuk mengatasi Tuberkulosis (TB) sehingga akurat mendiagnosa TB. Termasuk juga hadirnya 2.500 orang gabungan dari LSM dan masyarakat umum untuk mengikuti seminar 'Kenali Batuk dan Terapinya' dari Dr Telly Kamelia, SpPD.

Dr Telly lantas mengatakan, "TB menular lewat ludah dan dahak ketika si pengidap batuk. Penyebarannya pun sangat mudah yakni melalui udara. Jika seseorang terlihat mengidap batuk yang berkepanjangan, maka orang di sekitarnya harus menjaga jarak atau waspada."

Telly mencontohkan agar tidak sembarangan memegang tangan atau barang milik si pengidap TBC. Pasalnya, area tangan dan barang yang biasa terpegang orang tersebut merupakan media terbanyak bersarangnya kuman TB.

"Karenanya, pengidap harus sadar diri untuk tidak menularkan kepada lingkungan sekitar dengan sering mencuci tangan dan membuang bekas tisu langsung di tempat sampah yang tertutup. Jika batuk tak tertahan, tutuplah mulut dengan lengan baju sehingga kuman tidak berterbangan di udara," jelas Telly.

Sedangkan Dewi menambahkan dengan mengatakan bahwa salah satu gejala penyakit TB yang ada adalah batuk terus menerus dan terdapatnya dahak (sputum). Menurutnya, Bisolvon dengan kandungan Bromheksin mampu berperan sebagai senyawa mukolitik efektif mengencerkan daham dan meredakan batuk. "Adapun tujuan dari seminar ini agar masyarakat lebih memahami tentang penyakit TB, dan banyak mengatasinya," ungkap Dewi.

Sejauh ini, pengobatan TB yang memakan waktu 6 hingga 8 bulan, menimbulkan hambatan baik dari segi biaya maupun kontinuitas mengonsumsi obat. Saran Dewi, sebaiknya pasien TB hendaknya memiliki pendamping.

"Di Indonesia, pendampingan umumnya dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat. Sayangnya, tidak semua pendamping memiliki pengetahuan yang cukup," imbuh Dewi. 



sumber : inilah.com

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About