Kemdikbud Tak Sengaja Jokowi Muncul di Soal UN


INILAHCOM, Jakarta – Pelaksanaan Ujian Nasional 2013/2014 lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut di akui para guru di berbagai daerah yang di tugaskan sebagai panitia pelaksana ujian nasional 2013/2014.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan, Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Syawal Gultom dalam keterangan tertulisnya menilai secara umum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) seperti di Sumatera Utara berlangsung lancar. Tidak terlihat adanya kepanikan, rasa takut dan kekhawatiran dari wajah para peserta UN di sejumlah sekolah yang ia kunjungi.
Terkait dengan munculnya nama Jokowi di soal UN SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim pada saat konferensi pers di Kemdikbud pada hari Selasa (15/4/2014) mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada unsur kesengajaan mengingat naskah soal sudah dibuat 6 bulan sebelum UN dilaksanakan.
Penyusunan soal UN 2013/2014 sudah dilakukan sejak Juli 2013 dengan butir soal berjumlah 128.100 soal, namun demikian Kemdikbud akan memanggil dan melakukan investigasi kepada tim pembuat naskah soal ujian nasional, karena selain nama Joko Widodo, nama lain juga ada seperti Iwan Fals dan WS Rendra ungkap Musliar.
Pada kesempatan konferensi pers hal senada juga disampaikan Furqon, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan bahwa Kemdikbud sudah lakukan penyusunan soal, sesuai standar dan prosedur sehingga seharusnya tidak perlu terjadi.
Memang nama tokoh disisipkan dalam soal UN karena sesuai standar penyusunan naskah soal dari BSNP yang juga membuat kisi-kisi sebagai acuan tentang nama tokoh dalam soal kami juga akan menelususri kenapa tokoh tersebut dan bukan tokoh lainnya imbuhnya.
Mendikbud M. Nuh pada saat selesai meninjau kesiapan lembar jawaban UN di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur mengatakan, pihak kemdikbud menegaskan sama sekali tidak ada niatan atau kesengajaan memasukkan nama Jokowi apalagi unsur politik dalam UN. Nuh sangat menentang bila dunia pendidikan dimasuki unsur politik.
“Dunia pendidikan tidak boleh ditarik-tarik ke dalam dunia politik praktis. Kita harus jaga betul roh pendidikan tidak tercemar dunia politik praktis, oleh karena itu kami segera bentuk tim untuk memastikan latar belakang pencantuman nama Joko Widodo pada soal UN tersebut,” kata Syawal.
Dari hasil penyelidikan, lanjutnya akan diketahui apa motifnya, apakah sekadar nama tersebut sering beredar di media cetak maupun media online sehingga dimasukkan dalam soal UN atau ada tendensi lain. "Percayakanlah kepada kami untuk mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, karena tim kemdikbud sedang berjalan,” tambahnya.
“Siswa terlihat tenang dan tekun. Tidak tanya sana sini. Kalau saya lihat secara keseluruhan, pelaksanaan UN di Sumatera Utara jauh lebih baik dan semuanya berjalan lancar,” ungkap Syawal saat memberikan keterangan pers di Universitas Negeri Medan, baru-baru ini
Selain meninjau pelaksanaan UN di sekolah-sekolah di Kota Medan, Syawal juga ikut memantau proses pemindaian lembar jawaban UN di perguruan tinggi yang juga menjadi almamaternya itu.

sumber : inilah.com

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About