Pemerintah Siap Angkat 3.000 Petugas Penyuluh KB


INILAHCOM, Jakarta- Pemerintah akan memenuhi sebanyak 3.000 Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang pentingnya keluarga berencana.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut, belum berjalannya program keluarga berencana secara maksimal, salah satunya karena masih sangat terbatasnya petugas lapangan yang mampu memberikan penyuluhan tentang KB.

Hal tesebut kemudian yang membuat mereka pasangan yang sebenarnya ingin ber-KB menjadi tidak terpenuhi karena tidak ada tenaga penyuluh yang bisa membantu memberikan penerangan tentang apa itu manfaatnya dari merencanakan dan memiliki keluarga berencana.

Ketua BKKBN, Fasli Djalal mengatakan, sebenarnya kebutuhan akan PLKB yaitu sebanyak 18 ribu orang untuk seluruh Indonesia. Namun pemerintah baru bisa mengupayakan sebanyak 3.000 orang dengan sistem kontrak.

"Sesuai dengan pembicaraan awal kita dengan Menkokesra dan Menpan, kalau kita bisa diberi 3000 dulu, kita akan sebarkan ke kantong-kantong daerah yang memerlukan," kata Fasli Djalal usai membuka Rapat Kerja Nasional BKKBN bersama Mitra Kerja tentang Keberhasilan Program Kepependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Selain dari kurangnya PLKB, Fasli Djalal mengakui program keluarga berencana kurang mendapat minat karena bahkan kepala daerah menganggap isu ini bukan isu yang menjual bagi program kerja selama mereka menjabat. Bahkan bagi calon-calon wakil rakyat yang baru.

"Isu-isu kependudukan dan keluarga berencana ini memang jarang menjadi iau seksi saat kampanye, kebanyakan dari mereka masih memakai isu janji-janji seperti sekolah gratia, pengobatan gratis, isu ekonomi dan lainnya. Akibatnya bahkan kepala daerah tidak memiliki pemahaman yang baik tentang apa itu dan bagaimana keluarga berencana," papar dia.

BKKBN telah menetapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014, seperti Angka kelahiran total (TFR) sebesar 2,36 anak per wanita usia subur, angka penggunaan kontrasepsi sebesar 60,1 persen, angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau unmetneed sebesar 6,5 persen, peserta KB baru sebesar 7,6 juta, peserta KB aktif sebesar 29,8 juta, peserta KB baru keluarga miskin sebesar 13,1 juta dan presentase peserta KB menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sebesar 27,5 juta. 





sumber : inilah.com

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About