Plus Minus Sharing di Dunia Maya



Media sosial dibuat agar pengguna bisa bersosialisasi dengan orang lain melalui internet. Internet juga mulai mengubah manusia untuk berbagi di dunia itu.
‘Berbagi’ menggambarkan apa yang kita lakukan saat bersosialisasi secara online. Orang mengirim e-mail, menelepon dan berbagi di jejaring sosial.
Facebook menyatakan bahwa jejaring sosial mereka merupakan layanan untuk ‘membantu terhubung dan berbagi dengan orang-orang di kehidupan Anda’.
Instagram memasarkan aplikasinya sebagai ‘cara menyenangkan dan unik berbagi hidup dengan teman’. YouTube merupakan tempat ‘berbagi video buatan sendiri’.
Ahli media baru Dr Nicholas A. John mengupas keistimewaan ‘berbagi’ ini. Menganalisa cara terminologi yang digunakan 44 situs terpopuler dan signifikan, jejaring sosial telah berkembang sejak awal tahun 2000-an.
“Banyak perusahaan web memanfaatkan moralitas dari kata ‘berbagi’ untuk mendorong pengguna mengungkapkan lebih banyak hal mengenai dirinya sendiri serta menyembunyikan hubungan komersial dalam bisnis,” katanya.
Berbagi mengacu pada cara pengguna berinteraksi dengan teman dan cara jejaring sosial berinteraksi dengan temannya (pengiklan) untuk mentransfer data pribadi individu ke perusahaan.
Menurut John, ‘berbagi’ memperoleh traksi antara 2005 dan 2007. Sejak itu, ‘berbagi’ tak hanya lebih luas, juga lebih jelas dan memasukkan semuanya. Situs pun berhenti membagi rincian spesifik, seperti foto atau tautan, gantinya, pengguna disuruh berbagi ‘kehidupnya’.
“Komunitas web sudah nyaman dengan konsep dan istilah, luasnya istilah memungkinkan ‘berbagi’ diterapkan setara untuk mengkomunikasikan informasi dan mendistribusikan informasi dan akhirnya berbagi dikaitkan ‘hubungan sosial yang positif’. Berbagi berkonotasi transparansi, keramahan dan keadilan, dan ini jarang menjadi buruk,” paparnya.
Bahasa media sosial secara halus mengisyaratkan bahwa jika kita mengunggah gambar pesta dan berbagi tautan, kita tak akan merasa kesepian, lanjutnya.
“Retorika berbagi dunia, terutama hidup Anda juga menyiratkan Anda tak harus sendiri karena berbagi kehidupan merupakan kebalikan dari isolasi hidup,” kata John.
Sebaliknya, tak berbagi dianggap hal yang egois. Di sisi lain, ‘berbagi’ juga digunakan untuk menutup-nutupi ‘penjualan’. John menunjukkan, kebijakan privasi Google menyatakan, mesin pencari ini bisa ‘berbagi informasi pribadi dengan perusahaan, organisasi atau individu di luar Google’.
“Referensi mentransfer data pengguna untuk pengiklan ini merupaka ‘berbagi informasi’ dengan pihak ketiga untuk membingungkan hubungan yang sebenarnya murni komersial,” ujar John.
Dalam aturan privasi Federal Trade Commission (FTC) dengan Facebook dan Google, regulator mengkarakterisasi cara perusahaan menipu pelanggan untuk ‘berbagi’ informasi. 



sumber: INILAH.com

0 comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About